Friday, June 25, 2010

kisah si bola

hmm... mungkin sudah ada yang tahu pasal ini. mungkin juga ada yang tidak tahu apa apa. tapi, apa yang penting, sudah ada beberapa blog yang telah pun menceritakan tentang perkara ini, iaitu berkaitan bola rasmi Piala Dunia 2010, Jabulani.

Bukan bola sepak yang ingin dikisahkan, tetapi, persepsi masyarakat terhadap isu ini. Mari imbas kembali,

Ada banyak kecurigaan bahwa Jabulani menyembunyikan kata yang sebenarnya yaitu Jahbulon. Ini mengingat bentuk panel bola Jabulani yang serupa dengan simbol Jahbulon.

Hal ini boleh saja dibantah, akan tetapi mengapa FIFA berkeras menggunakan bola yang dikatakan tidak enak oleh sebagian besar pemain bola yang pernah mencobanya?

Berikut ini adalah arti Jahbulon dalam perbendaharaan yahudi.
Jah berasal dari bahasa Kaldea artinya 'Tuhan' dan di dalam bahasa Yahudi berarti 'kehendak Tuhan yang tidak terbatas kehendak-Nya'. Kata jah menunjukkan kekuatan yang nyata, harapan masa depan, dan sifat abadi (external existence of the most high).


Bul berasal dari bahasa Syiria artinya 'Tuhan yang mutlak disembah karena mempunyai kekuatan dalam segala hal'.


On diambil dari kebiasaan masyarakat Mesir kuno, yang artinya 'bapak kami yang berada di surga'. Sehingga gabungan dari ketiga komponen bahasa tersebut, Jah-bul-on adalah 'Tuhan yang Mahakuasa dalam segala hal, yang patut disembah karena kekuasaannya tersebut'.


Akan tetapi, ditafsirkan pula bahwa jah artinya 'Yahweh'. Bul berasal dari 'baal' dan on mempunyai makna sama dengan Osiris (dewa Mesir kuno) bapak dari Horus. Jadi, Jahbulon adalah gabungan kata antara: yahweh, baal, dan Osiris yang juga merupakan kekuatan dari Tuhan Jehovah.



Hmm.. ok.

Sekarang, mari kita imbas pula kisah yang lain. Berkaitan, si buaya comel yang terdapat di selipar/sepatu/sandal. Sememangnya, ada pihak yang benar-benar berang, kerana beranggapan ianya suatu penghinaan yang nyata. Ada pula yang menganggapnya sebagai suatu kebetulan. Biasalah, lain orang, lain fikiran dan pendapat. Tetapi, jika ianya benar-benar suatu penghinaan yang disengajakan, (mana taknya, digunakan sebagai alas kaki) kenapa tidak bola tersebut, menjadi suatu penghinaan kepada suatu pihak yang lain?

Cuba bayangkan, tuhan mereka dipijak, ditendang, dibaling, malah dikepit-kepit, bukankah itu seharusnya membuatkan mereka terasa dihina dan sebagainya?

Apa yang ingin dikongsi di sini ialah, bukan mengenai perancangan Yahudi, penghinaan ke atas Islam, kempen boikot atau pun apa apa yang berkaita, tetapi kesedaran tentang diri kita sendiri. Walau sedalam mana pun kajian kita tentang perkara ini, kalau tak ingat nak solat juga, apa guna? haha ada otak, fikir sendiri.

2 comments:

  1. A ball is a ball...no one bothers what's behind the curtain....as long as it can be used in a game...that's it.......no offense yea

    ReplyDelete
  2. the ball is God if someone worship it "wholeheartedly"....it's "wholeheartedness" that's matters in worshiping...if not, it's just a physical object

    ReplyDelete